Senin, 23 Mei 2016

Mandrake, Tanaman Ajaib Berbentuk Manusia

Karakteristik Mandrake Mandrake merupakan tanaman yang memiliki akar yang tampak seperti manusia dan bentuknya dapat terlihat seperti bayi ketika masih tanaman muda. Mandrake tidak hanya menyerupai manusia, tetapi juga memiliki perilaku yang mirip dengan mereka. Terkadang Mandrake menjadi murung dan rahasia, yang menunjukkan bahwa mereka mencapai usia remaja. Saat Mandrake mulai berjerawat, saling bergosip, dan berpindah pot sendiri, itu menandakan bahwa Mandrake telah dewasa dan siap diolah, diambil batangnya atau akarnya untuk dibuat jus. Menurut buku-buku kuno, tanaman Mandrake terbagi menjadi dua jenis, yakni Mandrake Jantan dan Mandrake Betina. Kemampuan Madrake Ketika tumbuhan Mandrake digali dari tempatnya, jeritan Mandrake muda biasanya hanya akan membuat orang yang mendengar jeritannya pingsan selama beberapa jam, tetapi Jeritan dari Mandrake dewasa akan membunuh setiap orang yang mendengarnya. Jeritan fatal Mandrake sangat mirip dengan jeritan Banshee. Mandrake dan Sihir Akar Mandrake telah lama digunakan dalam ritual sihir, bahkan sampai sekarang masih digunakan dalam ritual acara neopagan agama-agama seperti Wicca dan Jermanik Revivalisme (Odinisme). Di Eropa, tanaman Mandrake telah digunakan sejak zaman kuno dalam tradisi yang terkait dengan aktivitas magis. Menurut cerita rakyat di beberapa negara, Mandrake hanya akan tumbuh di bawah tetesan sperma dari laki-laki yang digantung. Di beberapa negara lain, Mandrake dipercaya bisa menjadi obat bagi wanita yang menginginkan anak. Cara Tukang Sihir Memperoleh Mandrake Dikatakan bahwa pada zaman dahulu orang percaya Mandrake mempunyai kekuatan gaib. Tukang sihir dan tukang tenung suka mencari akar Mandrake dan menggunakannya untuk menenung. Namun, akar Mandrake sangat sulit diperoleh. Bagi tukang sihir yang pergi mencari Mandrake tersebut, mereka berusaha sebaik mungkin untuk melindungi diri terhadap bahaya jeritan Mandrake. Pertama-tama si tukang sihir akan menunggu sampai tibanya malam tak berbulan. Pada malam yang gelap gulita itu, ia pergi ke hutan dengan membawa serta seekor anjing hitam, sebuah terompet, sepotong tulang  dan segumpal lilin. Setelah berhasil menemukan Mandrake yang dicari, ia akan mengikat leher anjing hitam tersebut dengan tali dan ujung tali lainnya diikatkan pada Mandrake tadi. Selanjutnya, si tukang sihir menutup telinganya dengan segumpal lilin dan menunggu. Tepat pada tengah malam, tulang yang dibawa diulurkan kepada anjingnya. Anjing tersebut akan mengejar tulang tadi dan dengan demikian tercabutlah akar Mandrake karena terseret si anjing dan si tukang sihir tetap selamat. Ia tidak dapat mendengar jerita tumbuhan itu karena telinganya tersumbat lilin sambil meniup terompet keras-keras. Fakta Tentang Mandrake Mandrake atau Mandragora merupakan tanaman terkenal dari genus keluarga Mandragora nightshades (Solanaceae).  Akar Mandrake berwarna kecokelat-cokelatan. Kulit Mandrake berwarna pucat kehijauan dan bebercak-bercak dengan daun hijau keunguan. Di Arab, orang-orang menyebut Mandrake dengan nama Luffah atau Beid el-jin (Telur Jin). Bentuknya seperti peterseli dan akar sering bercabang. Cabang-cabang ini agak mirip dengan orang-orangan. Mandrake termasuk tanaman beracun. Kandungan Mandrake antara lain deliriant, halusinogen, tropane, alkaloid (hyoscyamine), dan kadang-kadang mengandung bifurcations yang menyebabkan bentuk akar Mandrake menyerupai sosok manusia. Mandrake juga mengandung hiosiamin, skopolamin, dan mandragorin. Secara medis telah digunakan sebagai pembunuh rasa sakit dan obat penenang pada zaman kuno untuk operasi. Mengenai fakta bahwa tanaman Mandrake dapat menjerit? Entahlah, saya (penulis) belum menemukan satu artikel pun mengenai asal dari mana mitos kemampuan Mandrake dapat menjerit, namun jika dipikirkan secara logika, sepertinya kemampuan tanaman untuk menjerit tidak mungkin. Tapi jika memang tanaman Mandrake benar-benar mampu menjerit, kita sebaiknya jangan mencoba untuk menggali tanaman tersebut.

Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar